Setahun yang lalu, tepat ditanggal yang sama 16
Agustus 2011..
Satu hari sebelum pengibaran bendera merah putih yang menjadi lambang
kemerdekaan Negara kita, aku sedang sibuk menyiapkan acara istimewa untuk
angkatan baru yang akan mengibarkan bendera di lapangan rektorat yang
bersejarah bagi kami seluruh paskibra IPB.
Aku bersama bu Zhulmi akan memasak :D
Namun kesulitan dalam membeli bahan masakan, karena tak ada putra yang
mengantar dan karena aku tidak bisa naik kendaraan bermotor, haha :D
Akhirnya aku dengan keberanian dan kekuatan bulan,
membeli bahan masakan sendiri dengan berjalan kaki, aktifitas yang paling aku
suka. Awalnya iya jalan kaki, tapi cape ya dari gerbang berlin ke asrama putri
dramaga jalan kaki bolak-balik. Terlintas untuk naik sepeda kampus. Wah, untung
yang jaga abang gendut yang biasa aku ajak ngobrol di asrama dulu, jadi tambah
yakin buat naik sepeda.
Rencana Allah memang ga bisa ditebak. Aku bertemu
dengan anak-anak tongrongan matematika yang akan pergi praktikum. Aku kebetulan
ga ngambil mata kuliah itu. Aku mau praktik masak. Ditengan perjalanan
menggunakan sepeda. Tepatnya di jalan raya depan seafast menuju mesjid
Al-huriyah tepat di depan gang hutan yang mau ke FPIK, aku terlempar dari
sepeda. Entah akupun lupa kronologi kejadian kenapa aku bisa sampai terjatuh.
Yang jelas waktu itu jalanan sedang sepi. Mungkin aku sedang tidak ingat Allah.
Maafkan aku Ya Allah. Pokoknya waktu itu, memakan korban dua gigi depanku
patah, bibir dan dagu sobek, serta terjadi adegan kening sebelah kananku
mencium aspal sampai kerudung yang tengah aku pakaipun sobek. Kacamata yang aku
pakaipun sampai patah.
Sesaat setelah kejadian, aku masih sempat menggenggam
kacamataku dan patahan gigiku. Aku masih segar waktu itu hanya pusing ingin
tertidur, kulihar darah segar terus keluar dari daerah sekitar mulutku. Ku
yakin itu aku langsung batal puasanya hehe karena aku menelan sejumlah air
ludah yang tercampur dengan darah. Rasanya amis. Dengan sangat cekatan orang
yang melihatku terjatuh langsung berhamburan menolongku. Waktu itu sekitar
pukul 14.30 wib. Aku dibawa ke poliklinik IPB. Sesampainya disana aku dapati
poliklinik yang sepi, waktu itu ada seorang mahasiswa yang mengajakku bicara
bertanya “ada yang bisa dihubungi?” lalu kuberikan hapeku padanya aku menyuruh
dia menghubungi bu Zhulmi yang saat itu tengah menantiku di Asrama Putri
dramaga. Karena tidak ada dokter
dipoliklinik. Aku dilarikan (bukan aku disuruh berlari ya..)ke kimia farma. Akhirnya
lukaku mendapat masingmasing 3 jaitan. Tapi, ga sakit kok. Setelah itu aku
langsung bisa jalan. Seseorang yang rela membayari semua biaya pengobatanku.
Menemaniku sampai membawaku ke kosan serta mengurusiku selama sakit masih tetap
tersimpan dihati semua kebaikanmu. Semoga Allah membalas kebaikanmu. Mahasiswa
yang telah membantuku menghubungi bu Zhulmi juga jadi temanku. Dia adik
kelasku.
Aku yang kehilangan gigi termanis yang pernah kumiliki
hanya bisa tertawa kecil mengenang kejadian tersebut. Mamah dan apa ku juga
hanya bisa tersenyum khawatir mendengar aku terjatuh dan mematahkan gigi
manisku. Adikku malah menertawaiku. Katanya aku ompong. Yah, itulah yang
terjadi. Dengan cepat, akupun mendapat gigi baru. Aku menambal gigiku. Gigiku
kembali seperti semula. Meskipun tidak sama identik. Tapi aku senang.
Aku baru masih dalam keadaan membayangkan kejadian
tersebut saat aku menulis ini. Aku masih harus bersyukur. Untungnya saat itu
tidak ada mobil mengebut dan melintas di atas tubuhku. Untungnya saat itu ada
orang-orang yang langsung spontan menolongku. Untungnya saat itu aku tidak
terlempat ke jurang sebelah gang hutan mau ke FPIK itu. Kalau semua itu
terjadi, aku tidak akan ditertawakan oleh adikku. Aku juga tidak akan menulis
cerita ini. Karena aku mungkin sudah tidak ada di dunia ini. Aku masih
beruntung. Aku juga masih harus mengucap syukur pada Allah, aku masih bisa
cantik dengan gigi tambalanku. Alhamdulillah Ya Allah....
Hanya mungkin aku harus lebih berhati-hati lagi,
menjaga semua milik Allah ini. Gigiku yang patah aku yakin sudah di ambil
Allah, semua yang kupunya kan milik Allah. Ya Allah, beri aku kekuatan yang
lebih untuk menjaga semua milik-Mu ini.
Karena semenjak kecelakaan itu, rahangku sulit mengunyah dengan leluasa.
Rasanya ngilu. Tapi tak apa, aku masih bisa makan :D. Kepalaku rasanya sering
sakit, ngilu tiba-tiba atau seperti terkena sengatan listrik jika aku terlalu
memikirkan sesuatu atau tersengat terik matahari. Tapi, tak apa aku masih bisa
mengerjakan semua kegiatanku dengan baik. Mataku sebelah kiri sering perih,
entah itu karena efek kecelakaan atau tidak yang jelas aku minta pertolongan-Mu
Ya Allah, jangan biarkan semua yang aku derita menjadi kelemahanku. Jangan
biarkan semua menjadi hambatan untuk terus beribadah pada-Mu. Alergiku yang
sudah menahun juga tetap membuatku ceria. Tidak menghambat kegiatanku selama
ini. Ini pasti atas bantuan-Mu. Tapi, Ya Allah kemarin aku ke Dokter spesialis.
Kata beliau alergiku yang sudah menahun ini harus segera dibasmi tuntas. Jika
tidak akan menjadi tumor atau kanker kulit nantinya. Aku hanya bisa berusaha
menyembuhkan penyakitku semua atas pertolongan-Mu. Berikan aku kesembuhan Ya
Allah..
Sekarang. Hari ini. Tepat setahun yang lalu menjadi
bahan introspeksi untukku.
Biarkan semuanya menjadi sejarah yang kelak akan bisa
ku ceritakan (yang baikknya), untuk anak cucuku. Jika aku masih hidup. Semua yang terjadi
kemarin, saat ini, besok ataau kapanpun adalah ketetapan dari Allah. Jika hanya
disesali, aku yakin merugi karena masa depanku lebih layak aku pikirkan
dibandingkan menyesali dan memikirkan masa laluku.
Semoga Allah senantiasa ada bersamaku.
Aaaamiiiiin :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar