Februari 2014
Semangkuk Mie dan Secangkir Kopi
akrabkah kalian dengan dua hal itu?
tidak untukku.
aku sangat membenci keduanya.
aku sangat tak menyukainya.
bukan karena tak sehat.
bukan karena tak enak.
hanya saja...
keduanya mengingatkanku pada hal lain.
hal yang selama ini aku sayangi.
hal yang selama ini aku cintai.
bahkan aku mementingkan keduanya.
namun, semua itu hanya memebriku kesakitan.
mengingatkanku akan kesakitan
hal yang menyakitkan.
bukan hanya mengingatkan.
tapi telah membuatku sakit.
sakit badan.
sakit pikiran.
sakit jiwa.
bahkan menimbulkan kemarahan yang mendalam.
semangkuk mie yang hangat dinikmati saat udara dingin,
telah menjelma menjadi akat tajan yang merasuk dan merusak.
menjalar, mengikat dan membuat tak bisa bergerak
mematikan yang hidup.
membangkitkan kepedihan.
bahkan bernafaspun tak mampu.
bagaimana dengan secangkir kopi?
bukankah menghangatkan juga?
awalnya memang menghangatkan.
lantas apa yang telah diperbuatnya?
candu.
secangkir kopi membuat candu peminumnya.
seakan membuat seseorang sakau dan hanya bisa sembuh dengan meminumnya kembali.
semangkuk mie dan secangkir kopi..
tak pantas aku membenti kalian.
tapi hanya ini yang bisa kulakukan
hanya ini.
entah mengerti atau tidak.
karena inipun tak cukup menjelaskannya.
hanya ini.
andai kalian mengerti.