Minggu, 07 Oktober 2012

Kelinci dan Musang Part 1


Perjalanan hidup dua makhluk Tuhan
Musang..
Kadang baik, kadang jahat sekali
Mempunyai kepribadian yang sulit ditebak
Andai aku punya indra ke enam
Musang tak bisa membohongiku

Kelinci..
Baik, ramah, manis, polos dan berkharisma
Moodnya yang tak bisa ditebak
Kadang bisa sangat jinak
Kadang liar tak terkendali

Pertemuan dua makhluk Tuhan itu
Mengesankan
Musang yang sudah tak ditemani siapapun
Tiba-tiba kelinci menghampirinya
“aku mau jadi temanmu, aku kasian padamu”
Kata-kata polos yang tulus keluar dari mulut kelinci
“aku tak butuh ditemani”ketus musang
Musang pergi tanpa melihat ketulusan kelinci
Kelinci mengkhawatirkan musang
Kelinci terus mengikuti musang dari jauh

Musang yang kadang sangat licik
Tahu jika kelinci mengkhawatirkannya
Dia memanfaatkan situasi itu
“baiklah, kau boleh jadi temanku”teriak musang
“kemarilah..”ajak musang ramah
Mungkinkah musang ramah?
Namun kelinci tak pernah berburuk sangka.
Dia menghampiri musang
“terimakasih”senyum tulus kelinci keluar sangat manis
Matanya yang merah menyipit
Kelinci memang berkharisma dari matanya
Matanya yang merah bukan tanda sedang marah
Semua makhluk lain menyukai matanya
Mata merah ketulusan
Yang hanya dimiliki oleh kelinci saja
Bulunya yang lembut dan bersih
Membuat kehangatan yang mendalam
Setiap makhluk yang bersamanya
Akan selalu merasa kehangatan dari sang kelinci

“kenapa kau tak takut denganku?”tanya musang pada kelinci
“apa salahnya aku berteman denganmu?”kelinci tak mau menjawab pertanyaan musang
Kelinci berpikir bahwa makhluk Tuhan manapun sama
Punya hak untuk hidup nyaman
Dan menurut kelinci
Kenyamanan hidupnya dengan berteman dengan siapapun

“aku mau mencari makan, kau mau ikut?”tanya kelinci
“aku mau makan wortel-apel, makanan kesukaanku, itu membuat mataku sehat selalu”tambah kelinci lagi
“aku tak suka sayur”kata musang
“makanlah keduanya bersamaan, kau pasti akan menikmatinya”bujuk kelinci

Pertemanan mereka semakin akrab
Entah kehangatan dan kelembutan kelinci yang melunakkan musang
Entah musang telah terpikat oleh charisma kelinci
Musang dan kelinci
Selalu bersama
Mencari makan bersama
Tidur bersama
Mandi bersama
Mereka nampak serasi
Tak menghiraukan jenis
Hanya toleransi

Musang diam-diam ternyata menyukai kelinci
Begitu juga kelinci
Namun mereka tak pernah jujur satu sama lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar