Aku merasa
terhibur. Tapi aku tetap iri. Kanapa dia. Kenapa dia yang dikelilingi. Itu aku
tapi aku tak merasakan itu.
“Kawan-kawan, liat deh siapa
yang datang.. taraaaaaa” Adrian membuatku terkejut karena aku di kenalkan
seperti murid baru.
“itu siapa Dri? Cantik
banget..”kata salah satu anak kelas.
“Ini Rasya teman kita. Kalian
tahu Rasya kan?”
“Rasya? Rasya yang biasa pake
kacamata? Wooow, what is a beautiful girl”
“makasih..”katanya.
Semakin banyak
yang memujiku. Semakin aku iri. Karena itu bukan aku. Aku disini hanya bisa
melihatnya merasakan banyak pujian indah. Banyak sekali. Aku iri.
“Kamu bisa melakukanya Rasya,
aku adalah dirimu yang selama ini kamu kekang. Aku muak padamu yang terlalu
menutup dirimu sendiri hingga tak menyadari bahwa kamu cantik. Kamu bisa
merasakan jutaan lagi pujian, asalkan kamu mau melihat orang, mendengar orang
dan menghargai orang disekelilingmu dengan tersenyum. Kamu manis Rasya. Ingat
bahwa aku adalah kamu. Aku aja bisa. Kenapa kamu tak bisa. Ayolah Rasya,
buatlah masa SMA mu yang tinggal sebentar ini menjadi sangat berbahagia. Sangat
berkesan dan sangat mengharukan banyak orang. Membuat momy dan ayah bangga.
Kamu pasti bisa.”
Sesaat
kemudian, aku merasakan kebahagiaan yang amat luar biasa. Aku seperti lahir
kembali. Kesepian yang dulu ku rasakan hilang sedemikian rupa. Aku bertekat
akan mendengarkannya. Akan melakukan nasehatnya. Agar aku tetap bisa melihat
senyuman-senyuman indah yang selam ini ku lewatkan. Aku adalah sosok yang
paling berharga. Aku menyadarinya sekarang.
Mulai sekarang
aku tak akan menyia-nyiakan semua yang ada. Semua orang yang menyayangiku.
Tuhan yang memberikanku anugerah yang sangat indah, momy dan ayah yang bekerja
demi menghidupiku. Semuanya. Semuanya termasuk Adrian.
selesai....
tunggu kisah selanjurnya yaaa.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar