Minggu, 27 September 2015

aku bukan aku (bagian 2)

Aku sekarang melihat perbedaan itu. Kacamataku yang tak cukup tebal tersimpan rapi di kotaknya. Rambut ku tergerai dan sebuah bandana berpita merah menghiasi rambutku yang hitam legam. Bajuku yang biasa ku kancing rapi semuanya, sengaja dilepas satu namun tetap rapi. Badanku yang tak pernah memakai lotion, kini terjamah oleh lotion serta dibubuhi parfum. Wangi. Wajahku kini dihiasi oleh aneka make up yang selama ini aku taruh dilaci meja belajarku. Bedak, lip ice, perona pipi, maskara dan eyeliner. Aku sendiri terpukau melihat wajahku kini berubah seratus delapan puluh derajat. Hanya saja aku tak bisa menyentuhnya. Aku hanya bisa melihatnya. Tapi aku senang. Jam tangan biru kesukaanku sudah aku pakai sedari tadi, tas ransel yang biasa aku pakai kini diganti oleh tas selendang biru cantik bergambar bunga pemberian tante yang tak pernah aku pakai.

“Momy, Rasya berangkat ya..”katanya berbicara kepada momyku.

“Rasya, kamu cantik sekali sayang.. kamu tak seperti biasanya.. momy senang melihatmu seperti ini.”kata momy ku sambil mengelus-elus pundakku dan merapikan rambutku. Aku ingin merasakan belaian sayang dari momy.

“makasi momy.. Rasya berangkat yaa…dah momy” katanya sambil mencium tangan dan kedua pipi momy ku sayang. Aku ingin.

Selama perjalanan, aku tak pernah disapa oleh banyak orang. Karena ku sendiri acuh. Tapi, sekarang dia menyapa puluhan orang yang dia lewati. Dia membuatku iri. Sesampainya di sekolah pun, banyak yang menyapanya. Tak sedikit yang memujinya.

“Rasya? ini kamu?”tanya Adrian padanya.

“Iyalah, ini aku Rasyatyavyryan Rose Indriyanto”katanya pada Adrian.

“Kamu cantik Sya, manis kalau senyum, coba kamu dari dulu kaya gini, kamu bisa direbutin semua cowo”

“hhaha bisa aja kamu Dri..”

“Tapi, Kamu beda sekarang..ga ada angin ga ada hujan tiba-tiba kamu berubah seperti ini, kaya Power Ranger aja,hhaha”

“Apa seh Dri, ada ada aja deh, ayo masuk kelas.”

bersambung.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar