Aku sekarang
melihat perbedaan itu. Kacamataku yang tak cukup tebal tersimpan rapi di
kotaknya. Rambut ku tergerai dan sebuah bandana berpita merah menghiasi
rambutku yang hitam legam. Bajuku yang biasa ku kancing rapi semuanya, sengaja
dilepas satu namun tetap rapi. Badanku yang tak pernah memakai lotion, kini
terjamah oleh lotion serta dibubuhi parfum. Wangi. Wajahku kini dihiasi oleh
aneka make up yang selama ini aku taruh dilaci meja belajarku. Bedak, lip ice,
perona pipi, maskara dan eyeliner. Aku sendiri terpukau melihat wajahku kini
berubah seratus delapan puluh derajat. Hanya saja aku tak bisa menyentuhnya.
Aku hanya bisa melihatnya. Tapi aku senang. Jam tangan biru kesukaanku sudah
aku pakai sedari tadi, tas ransel yang biasa aku pakai kini diganti oleh tas
selendang biru cantik bergambar bunga pemberian tante yang tak pernah aku
pakai.
“Momy, Rasya berangkat
ya..”katanya berbicara kepada momyku.
“Rasya, kamu cantik sekali
sayang.. kamu tak seperti biasanya.. momy senang melihatmu seperti ini.”kata
momy ku sambil mengelus-elus pundakku dan merapikan rambutku. Aku ingin
merasakan belaian sayang dari momy.
“makasi momy.. Rasya berangkat
yaa…dah momy” katanya sambil mencium tangan dan kedua pipi momy ku sayang. Aku
ingin.
Selama
perjalanan, aku tak pernah disapa oleh banyak orang. Karena ku sendiri acuh.
Tapi, sekarang dia menyapa puluhan orang yang dia lewati. Dia membuatku iri.
Sesampainya di sekolah pun, banyak yang menyapanya. Tak sedikit yang memujinya.
“Rasya? ini kamu?”tanya Adrian
padanya.
“Iyalah, ini aku Rasyatyavyryan
Rose Indriyanto”katanya pada Adrian.
“Kamu cantik Sya, manis kalau
senyum, coba kamu dari dulu kaya gini, kamu bisa direbutin semua cowo”
“hhaha bisa aja kamu Dri..”
“Tapi, Kamu beda sekarang..ga
ada angin ga ada hujan tiba-tiba kamu berubah seperti ini, kaya Power Ranger
aja,hhaha”
“Apa seh Dri, ada ada aja deh,
ayo masuk kelas.”
bersambung.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar