Kebetulan lagi nonton drama korea That Winter, The Wind Blows jadi inget sama tetehku yang sekarang ada di
Surga. Efek drama korea ini pastinya buat yang ga punya kaka jadi pengen punya
kaka, atau yang udah punya kaka, malah pengen kakanya kaya yang ada di drama
korea itu, hehe. Tapi ga mungkin lah yah kalo mau disamain banget kaya gitu,
wong pemerannya ganteng beneeer, eh ganteng apa cantik yah?hehe ga ah yang
jelas cool, but not cooleuheu (baca : kuleuheu).
Kalo liat di akte kelahiran, aku emang anak pertama dari pasangan Apa-ku
dan Mamah-ku hehe :3. Tapi kenyataannya aku adalah anak kedua. Kakakku perempuan,
di sunda kaka perempuan biasanya dipanggil teteh. Tetehku ini lahir satu tahun
diatasku. Kata mamah, teteh lahir baik-baik ajah, sehat dan normal. Entah aku
lupa ceritanya, tetehku yang udah sempet dikasih nama itu menghembuskan nafas
terakhirnya diumurnya yang baru beberapa hari saja. Mamahku pasti sedih banget
waktu itu #sambil membayangkan aku ada di moment itu L
Nah, satu tahun kemudian..
Aku lahir dengan sehat dan normal juga. Nama lengkapku Kiki Rizki
Romadhoniyah. Biasa dipanggil Kiki, Kingkong, Kinkoy, Kikong, Ciyus, dan banyak
lagi panggilan aneh buatku dari temen-temenku. Aku kecil biasa kakek panggil
kikuk :3. Aku jadi cucu kesayangan waktu itu soalnya aku jadi anak pertama
lahir dan peluang bertahannya besar. Meskipun badanku yang masih kecil itu
sempet sakit-sakitan. Tapi, aku masih bisa tersenyum sampai sekarang. Aku kecil
sempet ga bisa menegakkan kepala, kayanya keseleo atau apalah namanya sampe
akhirnya aku kecil harus dipijat lehernya biar kembali seperti anak lainnya. Aku
yang sakit-sakitan waktu kecil harus banyak pantang makanan. Ga boleh makan
telor, pisang emas, banyak yang lainnya. Aku soalnya alergi. Alergi dingin,
alergi kulit, alergi makanan laut. Yaaampun, aku ajah rasanya apa deh. Aku kecil
yang punya antibody lemah
terus-terusan dicekokin vitamin. Sampe saat kekebalan tubuh naik, aku malah
jadi gendut, tembem, dan menggemaskan. Inilah saat dimana kemungkinan hidup
seorang anak lemah antibody sangat
tinggi. Dan nyatanya aku sampe sekarang masih tersenyum sangat bahagia.
Masa sekolahku begitu menyenangkan. TK, SD, SMP, SMA adalah masa
pencarian diri seorang gadis kecil nan manis ini. Begitu banyak teman, mencoba
hal baru dan melakukan semua yang disukai. Yang jelas harus membanggakan
orangtua. Sampe saat dimana aku harus merantau jauh ke luar kota kelahiranku
untuk mendapatkan ilmu dan pelajaran hidup yang lebih daripada anak seumurku
dan lebih daripada pengalaman Apa dan Mamah-ku. Disini di MATEMATIKA IPB, aku
dapat banyak pelajaran baru dan teman baru. Aku menebar mimpi, berbagi
pengalaman dengan sesame perantau juga berusaha menjadi orang yang lebih baik.
Punya banyak teman, yang tak bisa aku sebutkan satu persatu. Tapi jika
dirunutkan, teman pertamaku di IPB adalah teman sekamarku di asrama Nene Ika
Masiiratul Mardiyah, Cahyatina Tri Rahayu, dan Agastya Nada Safira. Setelah itu
aku bertemu keluarga besar PASKIBRA IPB. Seluruh teman matrikulasi, teman TPB
B09-B10, keluarga besar MATEMATIKA IPB. Kakak-kakakku tercinta di BPGirl’s Ka
Ermi Rodita Hayati dan Ka sevira Rosana. Ada Ka Hilda Zaikarina yang
menyayangiku karena Allah begitu juga aku padamu kakak. Ada juga ka Rizki
Muhammad Perceka kakakku yang paling baik yang suka nge-bully. Semuanya yang ada di hati aku. Pangeranku juga. hehe
Jika tetehku masih hidup sampai saat ini,
Apakah aku
bernama Kiki Rizki Romadhoniyah?
Apakah aku
jadi cucu kesayangan?
Apakah aku
bersekolah di TK, SD, SMP, SMA yang sama?
Apakah aku
bisa punya teman yang memberiku panggilan kingkong, kikong, ciyus atau yang
lainnya?
Apakah aku
masih akan tetap masuk MATEMATIKA IPB?
Apakah aku
akan bertemu dan berbagi pengalaman dengan sesame perantau?
Apakah aku
akan bertemu dengan Nene Ika Masiiratul Mardiyah, Cahyatina Tri Rahayu, Agastya
Nada Safira?
Apakah aku
akan jadi keluarga PASKIBRA IPB?
Apakah aku
akan bertemu semua yang aku temui sekarang?
atau
Apakah aku
akan hidup?
atau
Apakah aku
jadi dilahirkan?
Pertanyaan-pertanyaan kontradiksi itu hanya bisa dijawab dengan kata
syukur dan ucapan terimakasih. Alhamdulillah aku telah dilahirkan, Allah SWT
memanggil teteh lebih dulu karena aku yakin Allah sayang pada tetehku itu,
Allah telah menjadikannya bidadari surga. Allah punya jalan lain buat teteh dan
memberiku hidup seperti sekarang. Yah, Allah memberikan banyak pilihan. Allah
punya berjuta-juta kejutan dihidup makhluknya. Dan aku salah satu yang telah
merasakan berjuta-juta kejutan dariNya.
Aku pantas berterimakasih atas apa yang kudapatkan sekarang. Terimakasi buat
teteh yang di Surga, buat Apa-ku dan Mamah-ku juga. Buat adik-adikku tersayang
dan special thanks tentunya buat Allah yang telah banyak memberi kejutan lewat kebahagiaan,
cobaan serta musibah yang membuatku akan lebih kuat dari sebelumnya. Membuatku lebih
dewasa. Membuatku berpikir, bahwa hidup ini indah dan akan lebih indah jika
kita mau mensyukuri apa yang telah kita dapatkan sampai saat ini :3. Oh iya,
makasih juga drama Korean That Winter,
The Wind Blows yang buat aku mikir kontradiksi sejauh ini hehe, setidaknya
aku udah punya kaka yang amat sangat menyayangiku sampe rela membagi
kehidupannya buat aku, ini lebih so sweet
daripada yang ada di drama itu dong, iya kan? <3
Terimakasih
:*