Hanya ingin
didengar
Pernahkah
terdengar suara sendu hampir meneteskan air mata dan terdengar sebuah kalimat
“aku hanya ingin didengar”
Ketika
banyak sekali perbincangan diantara kita, apakah selama ini aku tak
mendengarmu?
Tersirat
rintihan asa yang kian putus keluat dari pita suaramu
Bisakah aku
pergi karena tak tahan melihat kelemahanmu itu?
Aku rasa
pergi tak akan membuatku lupa dengan wajahmu yang begitu penuh duka,
Aku rasa
kamu salah, salah menempatkan dirimu, salah menempatkan hatimu dan salah menempatkan
pikiranmu.
Aku tak
paham dengan kalimat itu “aku hanya ingin didengar”
Karena aku
tak pernah melihatmu mendengar,
Apakah
salah jika tak ada yang mau mendengarmu?
ketika urat
lehet hampir putus setelah kata keluar dari isi otakmu,
ketika paku
telah tertancap dihati setelah hatimu mulai membeku,
bisakah aku
mengatakan “apa kamu pantas untuk didengar”
bisakah aku
lari meninggalkanmu sendiri, ditengah desiran angin, ditengah ributnya jangkrik
dan diterangnya gelap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar