Jumat, 20 Desember 2013

SARA ( SUKU, AGAMA, RAS DAN ANTAR GOLONGAN )


SARA. Biasanya di tiap tulisan selalu diberi keterangan agar isi tulisannya tak mengandung SARA. Tapi, untuk tulisan saya sekarang akan ada unsur SARA karena memang saya akan membahas mengenai itu. SARA kepanjangan dari suku, agama, ras, dan antar golongan. Bener ga yah kepanjangan dari itu?. Soalnya itu yang saya tahu. Kenapa di tiap tulisan selalu menyebut agar isi tulisan tak mengandung SARA yah?. Apa karena SARA ini adalah suatu yang sangat sensitive untuk jadi topik pembicaraan?. Entahlah. Menurut saya sendiri dengan adanya SARA kita belajar. Belajar saling menghargai, belajar saling tolenransi, belajar saling menghormati. Untuk yang belum melakukan itu, yah namanya juga hidup itu belajar. Lambat laun jika kita mau pasti akan bisa melakukan hal-hal yang telah sebelumnya saya sebutkan.

SARA (suku, agama, ras dan antar golongan)

SUKU. Di biodata atau di curriculum vitae biasanya mencantumkan hal tersebut. Kita tahu lah Indonesia adalah Negara yang penuh keragaman suku. Kita harus bangga dengan hal tersebut. Perbedaan adalah sesuatu yang membuat indah dunia. Tak mungkin pelangi indah jika hanya terdiri dari satu warna. Kita juga ga akan belajar kalo cuma ada satu suku di dunia. Namun, yang dipermasalahkan adalah bagaimana menyikapi semua perbedaan itu. Menurut saya, kebanyakan orang biasanya mengkhusus-umumkan sesuatu misalnya ada orang sunda yang bertabiat jelek dan menganggap jelek semua orang sunda. Kan tidak selalu se-suku dan punya tabiat yang sama. Masih ada faktor lain yang mempengaruhi itu. Jadi menurut saya berita-berita tentang adanya konflik antar suku harusnya membuat kita khususnya saya sendiri untuk lebih belajar mengahargai, menghormati dan menerima perbedaan itu. Meskipun sulit kenyataannya.

AGAMA. Di Undang-Undang Dasar 1945, dikatakan bahwa Negara mengakui perbedaan agama yang ada di Indonesia. Tercatat bahwa Indonesia adalah Negara dengan keragaman agama yang cukup banyak dibandingkan dengan Negara lain, meskipun tetap mayoritas islam sebagai agama terbanyak yang dianut oleh warga Indonesia. Tapi, perbedaan itu harusnya menjadi suatu keunikan kan?. Saya sendiri tidak anti untuk tetap berinteraksi dengan teman-teman yang berbeda keyakinan. Dari situ ada sesuatu yang bisa dipelajari. Inti dari tiap agama menurut saya sama. Tidak boleh melakukan sesuatu yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

RAS. Sama seperti dua hal sebelumnya, bahwa Indonesia adalah memilik banyak keragaman yang ada didalamnya. Indonesia ditinggali oleh banyak ras dari banyak Negara. Dan itu membuat unik Indonesia. Kita bisa mengetahui kebiasaan, bahasa, atau peragai tiap orang yang meiliki ras yang berbeda-beda. Ini adalah kesempatan yang baik untuk belajar menurut saya.

ANTAR GOLONGAN. Kadang kala golongan itu akan diutamakan daripada kepentingan pribadi sehingga ketika suatu golongan merasa dijelekkan, maka akan banyak pribadi dari anggota golongan yang merasa tersinggung sehingga timbulah suatu perpecahan. Untuk mengatasi itu, baiknya saya sebagai pribadi, saya akan mencoba melihat hal tersebut dari berbagai sudut pandang. Tidak underestimate, hehe keren yah bahasanya. Kembali lagi bawasannya tiap individu memiliki kekhasannya masing-masing. Akan indah jika kekhasan itu membaur menjadi satu dan tak bisa dipisahkan satu sama lain, karena pada dasarnya kita saling membutuhkan bukan?

Jadi, isi tulisan tentang SARA akan menjadi bermakna manakala isi tulisan membuat kita sadar bahwa perbedaan itu harus menjadi daya tarik pemersatu. Bukan menjadi pemecah yang nyata.

Yang saya tahu tentang psikologis, manusia cenderung baik dalam memberi saran untuk orang lain daripada untuk diri sendiri sehingga saya perlu saran yang membangun untuk saya sendiri karena saya juga sedang dalam proses belajar.


Terimakasih telah membaca, semoga bermanfaat :3